Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 01:12:30【Resep Pembaca】546 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(6)
Sebelumnya: Setahun Pemerintahan Prabowo
Selanjutnya: Wagub Kepri tinjau dapur SPPG Batu IX pastikan keamanan program MBG
Artikel Terkait
- BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati
- Korban meninggal akibat hujan lebat di Meksiko bertambah jadi 44 orang
- Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner
- PBB alokasikan dana tambahan untuk dukung operasi kemanusiaan di Gaza
- BGN: Sudah ada 17 SPPG mendaftar di Pasaman Barat
- BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari
- Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO
- Bantuan kemanusiaan pertama Turki usai gencatan senjata tiba di Gaza
- Produk makanan sehat RI catat transaksi Rp145 miliar di Chili
- Nol kasus, IFSR: Solo catat prestasi terbaik Program MBG di Jateng
Resep Populer
Rekomendasi

BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja

BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan

Pembudidaya ikan harap komoditas daerah dimanfaatkan jadi menu MBG

Dietisien ngak sarankan diet dengan hanya konsumsi buah

Pengelola SPPG di Lebak pasok bahan baku MBG dari luar

BSI: Pembiayaan yang disalurkan ke UMKM sudah capai Rp52,01 triliun

Bupati Banyumas: Gebyar Pendidikan Non

Makan Bergizi Gratis dan ujian kepercayaan publik